Berbagai Langkah Budidaya Kopi Melalui Teknik Generatif
Budidaya kopi harus memenuhi berbagai macam persyaratan tumbuh terlebih dulu. Seperti, berada di kawasan tropis dan minimal ketinggiannya 800 mdpl untuk robusta serta 1500 mdpl bagi jenis Arabica.
Sementara, curah hujannya kurang lebih 3000 mm/tahun. Selain itu, perhatikan juga struktur tanahnya, harus gembur serta kaya akan berbagai bahan organik. Tidak cukup sampai disitu, suhunya harus tepat.
Berada dikisaran 21 sampai 24 derajat. Setelah memenuhinya, Anda bisa memilih bagaimana menumbuhkannya dengan dua cara, generatif dan vegetatif. Petani Indonesia memutuskan langkah pertama yaitu generatif.
Bila dilihat dari berbagai langkahnya begitu sederhana, ekonomis, dan hasilnya cuku efektif. Sebelum memulainya, perhatikan dulu kualitas bibitnya. Usahakan induk sudah produksi sebanyak 4 sampai 5 kali.
Pemetikan bibit tersebut harus masak atau berwarna merah. Berikutnya, pisahkan bijinya cuci dan keringkan, jangan sampai terkena sinar matahari. Lakukan persemaian serta perkecambahan kurang lebih 2,5 bulan.
Gunakan media tanah serta pasir, untuk ukurannya sendiri 10 x 120 x 35 cm. Jangan lupa juga ditutup menggunakan jerami kering. Jika, sudah terlihat berkecambah pindah ke polybag dan beri media tanam.
Proses Budidaya Kopi Tahap Awal
Setelah benih berusia 5 hingga 6 bulan, baru dipindahkan ke lahan lain. Sebelum, memindahkannya lakukan persiapan terlebih dulu. Bersihkan dari gulma dan lakukan penggemburan dengan mencangkulnya.
Tanaman ini termasuk pada jenis yang tidak terlalu suka dengan sinar matahari. Oleh karena itu, cobalah untuk menanam pohon lamtoro sebagai upaya menjaga kelembapan tanah dan menjadi pupuk organik.
Perlu diketahui budidaya kopi masa tanam seperti ini merupakan fase kritis.Kurang lebih selama 1 hingga 2 tahun lamanya. Setelah lebih dari 3 bulan baru, penanaman kopi bisa dimulai.
Baca juga: tahapan pemupukan kopi dimuali sejak pemilihan lahan
Satu minggu sebelum penanaman usahakan untuk membuat lubang tanam terlebih dahulu, ukurannya 40 x 40 x 40 cm. Jangan lupa antar lubangnya diberi jarak kurang lebih 2,5 x 2,5 meter.
Selanjutnya, pindah bibit dari polybag menuju ke lahan. Dalam proses pemindahan harus hati-hati. Masukkan ke dalam lubang kemudian, padatkan kembali pastikan bagian akar tertimbun sempurna agar hasilnya bisa maksimal.
Proses Budidaya Kopi Tahap Perawatan
Selanjutnya, masuk ke tahap perawatan dimana, setiap petani harus melakukan berbagai aktivitas seperti, penyulaman. Petani wajib mengganti bibit yang sudah mati dengan yang baru. Biasanya, dilakukan satu minggu setelah dipindah tanam.
Tahap berikutnya adalah penyiangan dari berbagai gulma. Anda dapat melakukannya secara manual dengan memanfaatkan karet. Atau langkah lainnya adalah menggunakan obat kimiawi melalui pemberian herbisida, lakukan dengan hati-hati dan teliti!
Tidak hanya penyiangan saja, Anda juga harus melakukan pembumbunan. Hal ini bertujuan agar tanah disekitar gembur. Dengan begini pertumbuhan tanaman tersebut dapat terjaga dengan baik. Proses berikutnya adalah pemupukan.
Lakukan perawatan tersebut setelah usianya kurang lebih 2 bulan. Pupuk yang disarankan adalah Urea, SP-36 serta KCI. Banyak dan sedikitnya harap disesuaikan dengan masa tanamnya, untuk pemberiannya bisa ditabur dan ditugal.
Petani juga dapat melakukannya dengan cara dibenamkan. Jika, pohon lamtoro ini sudah rimbun bisa dipotong. Terakhir merupakan pemotongan saat usianya kurang lebih 4 sampai 5 tahun.
Ketinggiannya kurang lebih 1,8 sampai 250 cm. Dengan begini, akan merangsang pertumbuhan cabang buah yang baru. Jangan lupa dipangkas sesuai tahapannya berdasarkan bentuk, produksi sampai peremajaannya.
Proses Terakhir Tahap Panen Kopi
Tahap akhir adalah proses panen yang usianya kurang lebih 3 hingga 4 tahun. Untuk siklusnya sendiri kurang lebih 8 hingga 9 bulan setelah masa bunga terjadi.
Dengan begini, artinya untuk masa panennya sendiri setahun 2 kali. Pada bulan februari biasanya panen buah selang. Sementara april hingga september baru ukuran besarnya yang sudah berwarna merah.
Langkah ini cukup efektif dilakukan oleh berbagai petani di Indonesia. Poin paling penting dalam budidaya kopi ini adalah kondisi tanah, bebas dari gulma dan gembur, serta kualitas bibit harus berkualitas.