Apa Pengaruh Ph Terhadap Pertumbuhan Tanaman? Cek Di Sini!
Pengaruh Ph Terhadap Pertumbuhan Tanaman |
Sobat mungkin harus tahu tentang pengaruh ph terhadap pertumbuhan tanaman. Khususnya bagi yang berprofesi sebagai petani, supaya produktivitasnya makin tinggi.
Seperti yang telah diketahui semuanya, tanah adalah salah satu aspek penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia, termasuk bagi tanaman.
Bagaimana menilai tanah tersebut subur atau tidak? Bergantung pada unsur hara yang terkandung pada tanah itu sendiri.
Sebab unsur hara di setiap jenis tanah komposisinya berbeda-beda. Artinya, unsur hara tanah sebetulnya juga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Apa Itu pH dan pH Tanah?
Tanaman memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan yang lain, tentu juga punya kemampuan yang berbeda dalam hal kemampuan menyerap unsur hara dalam tanah tempat dirinya hidup. Dalam hal ini, ph adalah faktor utamanya. Lalu apa sebenarnya ph itu?
PH tanah biasa disebut sebagai derajat keasaman tanah. Makin kesini semakin banyak yang mempertanyakan tentang apa pengaruh ph terhadap pertumbuhan tanaman.
PH sebetulnya adalah singkatan dari potential of hydrogen. Sedangkan pH tanah adalah standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu lahan.
Manfaat diketahuinya kadar pH dalam tanah adalah para petani akan dapat menentukan jenis-jenis tanaman apa yang cocok untuk dibudidayakan. Pasalnya setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan kadar pH berbeda.
Apabila sobat adalah seorang petani, sebetulnya sangat penting untuk mengetahui tingkat keasaman pada lahan tanah yang mau ditanami. Sehingga hasil panen nanti dapat dimaksimalkan dan efektif.
Kenali 3 Jenis pH Tanah
Sebelum mengetahui tentang pengaruh pH terhadap pertumbuhan tanaman, ada informasi yang perlu sobat ketahui lebih dulu.
Mengenali jenis-jenis pH yang terkandung dalam tanah adalah hal penting yang perlu diketahui lebih dulu. Jadi ada 3 jenis pH yang sekaligus mendasari karakteristik tanah yaitu:
1. pH Netral
PH tanah yang baik untuk tanaman adalah jenis pH tanah netral. Tanah dengan kadar pH netral ini biasanya berada pada angka 6,5 hingga 7,8.
Dengan ukuran tingkat asam-basa tersebut dikenal menjadi pH ideal. Di dalamnya terdapat kandungan senyawa organic, unsur hara, mikroorganisme, dan sejumlah mineral dengan kondisi optimal.
Pada umumnya, tanah dengan kadar pH netral ini sangat cocok digunakan untuk bercocok tanam.
Sehingga sebagian besar jenis tanaman memang sangat direkomendasikan untuk ditanam pada tanah dengan kondisi pH tersebut.
Petani dapat mengusahakan untuk menanam jenis tanaman ubi kayu. Tanaman tersebut sangat cocok dibudidayakan pada tanah dengan kadar pH 4,5 hingga 8. Bisa juga dengan menanam tanaman cabai yang membutuhkan pH tanah antara 5,6 hingga 7,2.
2. pH Asam
Sebelumnya sobat sudah sedikit paham tentang pH netral. Kali ini ada jenis pH tanah lainnya yang juga perlu diketahui yaitu pH tanah asam.
Sebagai informasi saja, pH asam ini banyak terdapat pada jenis tanah seperti gambut. Salah satu jenis tanah tersebut diketahui punya banyak kandungan hydrogen, aluminium, dan belerang yang lumayan tinggi.
Saat tanah dalam kondisi asam, rata-rata pertumbuhan tanaman justru tidak akan bisa tumbuh subur. Hal ini wajar terjadi.
Pasalnya, zat hara yang sebetulnya sangat diperlukan oleh tanaman justru tidak mampu terserap dengan baik.
Lalu apakah memiliki tanah gambut sobat lantas tidak bisa bertani atau membudidayakan tanaman tertentu?
Tidak begitu juga, karena selalu ada solusi. Sobat dapat mengurangi sedikit kadar asam pada tanah dengan melakukan pemberian dolomit atau kapur pertanian.
3. pH Basa
Selanjutnya, sobat juga harus mengenal tentang salah satu jenis pH tanah satu ini. Jenis pH basa ini biasanya terdapat pada daerah di sepanjang pesisir pantai. Komposisi tanah dengan pH basah sendiri banyak mengandung zat kapur.
Bukan hanya zat kapur saja. Tanah dengan kadar pH basa juga dikenal mengandung ion magnesium, kalsium, natrium, serta kalium. Masing-masing punya prosentase yang begitu tinggi.
Sama dengan pH asam, kondisi pH tanah basa juga sebenarnya kurang baik terdapat pertumbuhan tanaman. Tapi bukan berarti sobat tidak mampu untuk mengolah tanah tersebut menjadi lahan pertanian.
Sobat hanya perlu mengusahakan tanah di sana menjadi punya pH netral. Caranya adalah dengan memberikannya kapur gypsum.
Bagaimana Cara Mengukur pH Tanah?
Dari sekilas penjelasan sebelumnya, mungkin sobat sudah ada bayangan tentang pengaruh pH terhadap pertumbuhan tanaman.
Sebelum penjelasan akan berfokus ke sana, mungkin sobat ada yang penasaran bagaimana cara pengukuran kadar pH tanah.
Dengan begitu, sobat dapat melakukannya sebelum memilih jenis tanaman yang tepat untuk dibudidayakan.
Pertama-tama, mengukur pH tanah sebaiknya dilakukan sebelum melakukan cocok tanam. Hal ini berlaku bagi sobat yang sedang mengolah pertanian maupun perkebunan.
Cara mengukur pH tanah yang paling mudah adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan pH meter tanah.
Jangan khawatir, karena alat ini bisa dibeli di pasaran, khususnya toko-toko pertanian. Harganya pun lumayan terjangkau hanya sekitar 300 ribuan saja. Bagi petani modern mungkin sangat membutuhkan alat ini.
Tapi tidak begitu adanya pada sebagian besar petani tradisional. Kemungkinan alat semacam ini tak seberapa dibutuhkan. Bahkan beberapa tidak mengerti sama sekali apa fungsi serta cara penggunaannya.
Pengaruh Ph Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kini saatnya adalah pembahasan inti yaitu penjelasan tentang pengaruh pH terhadap pertumbuhan tanaman. Faktanya, pH tanah sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh langsung bisa dilihat dari tampilan fisik dari tanaman itu sendiri. Seperti diantaranya adalah diameter batang, lebat atau tidaknya daun, hingga bagaimana produktivitasnya.
Sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah nutrisi yang terkandung dalam tanah, unsur hara dalam tanah seperti kandungan nitrogen, hingga bakteri tanah.
Ketersediaan Bakteri dan Mikro organisme
Pada akar tanaman hidup beberapa jenis bakteri dan mikro organisme. Keberadaannya dapat membantu mengikat nutrisi untuk tanaman.
Selain itu, unsur hara pada tanah yang diperlukan oleh tanaman juga berasal dari mikro organisme tersebut. Baik bakteri maupun mikro organisme hanya bisa hidup pada tingkat pH yang sesuai.
Ketersediaan dan Penyerapan Unsur Hara
Ada sejumlah zat yang justru diperlukan oleh tanaman nyatanya hanya dapat hidup pada kadar pH tanah tertentu. Seperti fosfor yang hidup pada pH 6-7.
Makin tinggi keasaman tanah, penyerapan nutrisi oleh tanaman juga makin sulit. Sebaliknya, tanaman akan mudah menyerap zat nutrisi pada kondisi pH tanah normal.
Tingkat Keasaman Tanah
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh pada kualitas tanaman. Pada pH 6,5 ke bawah misalnya atau masuk masam, rata-rata tanaman tidak akan tumbuh dengan baik.
Hal ini disebabkan selain sulitnya penyerapan nutrisi oleh tanaman tersebut juga terjadi peningkatan racun.
Gejala paling umum yang terlihat saat tanah terlalu asam adalah daun tanaman yang menguning atau kecoklatan di bagian pinggirnya.
Padahal umur tanaman masih tergolong muda. Hal ini terjadi karena tanaman kesulitan untuk menyerap zat besi dan nitrogen.
Lain dengan tanaman yang hidup pada lahan kadar pH tanah netral atau 6,6 – 7. Kondisi derajat asam tanah ini sangat cocok untuk ditanami. Pasalnya, tanaman akan tumbuh dengan normal karena tercukupinya nutrisi.
Ciri tanaman yang tumbuh pada lahan dengan pH tanah normal adalah buah dan daunnya terlihat lebat. Jika sudah begitu, sobat pun harus berhati-hati saat menggunakan pupuk, karena bisa jadi merubahnya menjadi tidak netral.
Itu dia tadi penjelasan singkat tentang pengaruh pH terhadap pertumbuhan tanaman. Semoga bisa jadi bahan referensi terbaik untuk sobat para petani atau masyarakat umum lainnya.