Smart Farming 4.0: Modernisasi Pertanian Indonesia
Smart Farming |
Perkembangan industri di Indonesia terbukti sudah mulai memasuki tahap baru. Semua bidang industri terlihat berlomba-lomba menggunakan teknologi yang menjadi ciri khas revolusi industri tersebut. Sobat mungkin belum tahu apa itu smart farming. Ini adalah perkembangan industri pertanian berbasis teknologi.
Agar lebih mudah memahami revolusi industri 4.0 maupun di bidang pertanian, kunci utamanya adalah berbasis jaringan internet. Jaringan internet nantinya akan terhubung dengan mesin atau perangkat yang dipergunakan. Oleh karena penggunaan internet tadi, maka pengaplikasian perangkat bisa dilakukan secara jarak jauh.
Untuk kali ini akan lebih detail dijelaskan tentang smart farming. Sebuah revolusi bidang pertanian yang sekarang sudah banyak digalakkan di Indonesia. Pembahasan selengkapnya ada di bawah ini.
Revolusi Bidang Pertanian Indonesia dibagi Menjadi 2
Sebagai informasi saja, penerapan revolusi di bidang pertanian khususnya Indonesia sendiri nyatanya dibagi menjadi 2 hal, yaitu metode smart farming dan precision agriculture. Berikut penjelasannya masing-masing:
1. Smart Farming (Pertanian Pintar)
Merupakan metode pertanian pintar yang menggunakan platform dan dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi. Contohnya seperti tablet dan handphone dalam mengumpulkan informasi. Dengan begitu, informasi tentang pertanian yang dibutuhkan seperti status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca, dan lainnya dapat diketahui dengan cepat serta akurat.
2. Precision Agriculture (Pertanian Presisi)
Kalau yang satu ini lebih berfokus pada penggunaan input berupa pestisida dan pupuk sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada tablet. Dengan begitu, tidak ada kelebihan dosis pada pengaplikasiannya sebab dipenuhi berdasarkan kekurangannya.
Penggunaan pestisida dan pupuk sesuai kebutuhan dapat membawa dampak positif. Salah satunya menjaga kesehatan dan kelestarian tanah juga optimalisasi penggunaan input dan saving cost.
Pengaplikasian Metode Smart Farming Precision Agriculture
Dalam prakteknya, metode smart farming precision agriculture akan menggabungkan platform berbasis IoT atau internet of things dengan alat dan mesin pertanian (alsintan). Hal ini nantinya akan selaras dengan alat produksi pertanian yang tidak lagi dioperasikan secara konvensional. Namun akan dikendalikan dengan teknologi.
Sehingga perlu dilakukan langkah upgrading. Sementara upgrading alat pertanian sendiri bisa dilakukan dengan cara menggabungkan 2 perangkat yang dirakit berdasarkan kebutuhan. Selain itu bisa juga dilakukan dengan menambahkan teknologi pada suatu perangkat.
Misalnya seperti menambahkan sensor, GPS, wifi, dan masih banyak lagi. Jadi, bisa compatible dengan platform yang sesuai. Hingga saat ini kementerian Pertanian via Balitbangtan sangat menggalakkan pembaharuan teknologi alsintan ini. Mengingat alsintan sendiri dianggap punya peran yang sangat vital.
Keuntungan Penggunaan Smart Farming Precision Agriculture
Sistem pertanian pintar bukan tidak memiliki keuntungan sama sekali jika menggunakannya. Justru sebaliknya, penerapan metode pertanian terbaru satu ini dapat membawa banyak keuntungan seperti diantaranya adalah:
Kemudahan Mengumpulkan Data Pertanian
Banyak data-data yang dibutuhkan petani untuk menjaga produktivitas pertanian. Sistem smart farming akan mempermudah pengumpulan data yang diperlukan tersebut. Dari mulai kualitas tanah, kondisi cuaca, kemajuan pertumbuhan tanaman, dan lain-lain. Dengan data ini bisa dipergunakan untuk melacak kondisi satuan usaha secara umum serta kinerja pelaku usaha pertanian.
Kontrol yang lebih Baik Atas Proses Internal
Adanya kontrol ini akan menurunkan risiko produksi. Bahkan kemampuan memperkirakan output dari produksi yang memungkinkan untuk merencanakan distribusi produk lebih baik dari waktu ke waktu.
Pengurangan Biaya Manajemen
Smart farming juga diduga kuat dapat mengurangi biaya manajemen serta pengurangan limbah efek dari peningkatan produksi. Dari sisi petani tentu saja ini sangat menguntungkan dan dapat dipertimbangkan.
Bisa Melihat Anomali dalam Pertumbuhan Tanaman
Sebelum adanya konsep pertanian pintar ini, petani sering mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan karena keterlambatan dalam mengetahui anomali pada pertumbuhan tanaman. Pengaplikasian sistem pertanian pintar, petani lebih mudah melakukan deteksi dini jika ada anomali pertumbuhan tanaman.
- Peningkatan Efisiensi Bisnis Melalui Otomatisasi Proses
Melalui penggunaan perangkat pintar, dapat mengotomatiskan banyak proses di seluruh siklus produksi pertanian. Hal ini mencakup tentang pengairan atau irigasi, pemupukan, atau pengendalian hama.
Peningkatan Kualitas dan Volume Produk
Sistem pertanian pintar nyatanya juga dapat membantu peningkatan kualitas dan volume produk. Pasalnya, proses produksi akan mendapatkan kontrol yang lebih baik.
Khususnya dalam mempertahankan standar kualitas tanaman serta kapasitas pertumbuhan yang lebih tinggi melalui otomatisasi.
Contoh Penerapan Smart Farming Precision Agriculture
Lalu apa contoh alat pertanian yang sudah menggunakan sistem pertanian pintar? Berikut contoh-contoh alat-alatnya yang sampai saat ini sudah mulai digunakan atau dikembangkan lebih maju.
1. Sprayer Drone
Merupakan alat yang menggabungkan 1 teknologi dan 1 metode aplikasi yaitu drone (pesawat tanpa awak) dengan folliar application (sistem pemupukan lewat daun).
Biasanya, alat seperti ini dipergunakan ketiga ingin melakukan pemupukan atau penyemprotan pestisida pada tanaman.
Sama seperti drone pada umumnya, alat ini nantinya akan bekerja di permukaan udara. Kalau dulu mungkin proses pemupukan dan pestisida harus dilakukan dengan menelusuri lahan pertanian.
Dengan menggunakan sprayer drone ini, prosesnya jadi lebih mudah dan efektif karena bisa dikendalikan secara jarak jauh. Sobat bisa mengkoneksikannya dengan WiFi atau remote control operator. Selain itu, drone juga akan dilengkapi dengan sensor dan GPS (Global Positioning System).
Untuk sistem kerjanya, drone akan menyemprotkan liquid dengan wujud kabut (fog) dari udara tepat pada daun tanaman. Proses ini juga disebut sebagai folliar application. Banyak kelebihan yang didapatkan dari penggunaan sprayer drone ini.
Salah satunya adalah dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja lapangan. Pengalikasian pestisida serta pupuk juga dapat menjangkau sangat luas hingga sekitar 5 hektar dalam kurun waktu satu jam saja.
2. CI Agriculture (HARA)
Adalah startup pertanian pintar lokal berbasis IoT atau internet of things. Startup ini berfokus pada penggunaan jaringan internet yang baik untuk pengumpulan, pertukaran data, dan kontroling alat di lapangan yang terhubung dengan gadget.
CI Agriculture juga akan mengembangkan sistem manajemen pertanian dengan menggunakan big data analytics.
Sementara untuk big data analytics sendiri adalah kumpulan data yang diperoleh dari lapangan. Contohnya seperti data tentang anomali cuaca, status hara, hingga kondisi tanah.
Data-data yang dimaksud juga bisa didapatkan dari drone serta pencitraan satelit. Seluruh data yang diperoleh tadi akan diolah.
Lalu dapat menghasilkan informasi yang akurat dan terupdate. Nantinya akan bisa membantu petani dalam pengambilan keputusan terbaik pada proses produksi.
Pada intinya, smart farming precision agriculture atau konsep pertanian pintar kuncinya adalah meningkatkan produktivitas dan keuntungan dengan jalan memanfaatkan teknologi melalui minimalisasi penggunaan input produksi.
Itu dia tadi penjelasan singkat tentang smart farming precision agriculture. Sistem pertanian pintar 4.0 yang sebetulnya belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia.
Pastinya akan ditemukan cukup banyak kesulitan dalam pengaplikasian sepenuhnya teknologi ini. Namun, hal ini bisa diatasi dengan sabar dan terus mempelajarinya dari berbagai sumber supaya lebih baik.