5+ Penyakit Kelapa Sawit dan Cara Pencegahannya
Penyakit Kelapa Sawit (Sumber : Feronom sawit) |
Penurunan produksi kelapa sawit terjadi karena beberapa hal, seperti faktor musim, pasokan air, nutrisi hingga serangan hama dan penyakit.
Serangan penyakit kelapa sawit diketahui memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap produktivitas serta kualitas kelapa sawit sendiri.
Infeksi dari beberapa penyakit kelapa sawit bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi kerdil, tanaman kelapa sawit mati dan remah serta menurunnya produksi kelapa sawit secara keseluruhan.
Jenis-jenis Penyakit Kelapa Sawit dan Cara Pencegahannya
Di bawah ini ada beberapa jenis penyakit kelapa sawit beserta cara pencegahannya yang bisa sobat ketahui:
1. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal Stem Rot atau Ganoderma)
Penyakit busuk pangkal batang merupakan jenis penyakit kelapa sawit yang disebabkan oleh jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma pseudofferum dan Ganoderma lucidum.
Penyakit busuk pangkal batang sering dijumpai pada tanaman kelapa sawit muda maupun dewasa. Penyakit ini bisa menular ke tanaman lain jika akarnya bersentuhan dengan tunggul pohon yang sudah terinfeksi.
Gejala umum yang terlihat jika tanaman kelapa sawit terinfeksi penyakit busuk pangkal batang, yaitu daun berubah warna menjadi hijau pucat, pelepah banyak yang patah dan menggantung pada batang.
Kemudian, daun-daun tua akan terkulai layu, pangkal batang menjadi hitam hingga terdapat getah atau lendir yang keluar dari bagian yang terinfeksi.
Ada beberapa tindak pencegahan untuk mengatasi penyakit busuk pangkal batang, yaitu:
- Membersihkan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggul kayu
- Pastikan untuk menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas
- Lakukan pengapuran atau penaburan dolomit pada lubang tanam agar meningkatkan pH tanah yang rendah
- Apabila ada tanaman kelapa sawit yang terinfeksi penyakit ini, maka harus segera dibongkar beserta tunggulnya serta dibakar, agar tidak menular ke tanaman lainnya
- Melakukan pengapuran pada bekas tunggul tanaman kelapa sawit yang terinfeksi.
2. Penyakit Akar atau Busuk Akar Sawit (Blast Disease)
Penyakit busuk akar sawit disebabkan oleh cendawan atau jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.
Cendawan ini dapat menyerang sistem perakaran tanaman kelapa sawit yang ada di dalam tanah serta menyebabkan akar tanaman menjadi busuk.
Akar tanaman yang terinfeksi menjadi sulit untuk menyerap nutrisi serta air. Akibatnya, tanaman kelapa sawit mengalami pertumbuhan yang tidak normal serta lama kelamaan menjadi mati.
Gejala tanaman kelapa sawit yang terkena penyakit akar ini adalah pertumbuhan kerdil, tanaman menjadi lemah dan daunnya berubah warna menjadi kuning.
Beberapa cara pengendalian penyakit busuk akar sawit yang bisa sobat lakukan sejak masa pembibitan, yaitu:
Pilih dan gunakan benih dari varietas bersertifikat yang sudah teruji kualitasnya
Gunakan media semai yang baik dan tidak terinfeksi jamur Rhizoctonia lamellifera serta Phytium sp
Pemberian naungan pada bibit saat musim kemarau
Beri air yang cukup serta tidak berlebihan
Melakukan pengaplikasian fungisida sejak dini untuk pencegahan penyakit.
3. Penyakit Busuk Kuncup (Spear Rot)
Seperti namanya, penyakit busuk kuncup akan menyerang bagian kuncup atau pucuk tanaman kelapa sawit.
Penyakit busuk kuncup bisa menyebabkan tanaman kelapa sawit menjadi tumbuh tidak normal, kerdil, pertumbuhan lambat dan tidak mampu berbuah. Biasanya, penyakit busuk kuncup akan menyerang tanaman muda sebelum tanaman mulai berproduksi.
Kuncup kelapa sawit yang terkena penyakit busuk kuncup akan menjadi bengkok atau melengkung. Kalau diperhatikan dengan teliti, jaringan pada kuncup membusuk akan berwarna kecoklatan.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit spear rot ini, sobat bisa memotong bagian kuncup yang sudah terinfeksi.
4. Anthracnose atau Antraknosa
Penyakit antraknosa akan menyerang bagian daun dan tulang daun tanaman kelapa sawit. Penyakit kelapa sawit ini disebabkan oleh jamur Melanconium sp, Botryodiplodia palmarum dan Glomerella cingulata.
Daun kelapa sawit yang terinfeksi penyakit antraknosa akan berubah menjadi kering, bahkan pada serangan yang berat, penyakit antraknosa dapat menyebabkan kematian tanaman.
Baca juga: mengenal hama penggerek buah sawit,siklus hidup dan cara pengendaliannya
Gejala tanaman kelapa sawit yang terkena penyakit antraknosa, diantaranya muncul bercak-bercak coklat tua di ujung daun dan tepi daun. Bercak-bercak itu dikelilingi warna kuning yang menjadi batas antara daun sehat dan daun yang terserang.
Jika menyerang bagian tulang daun, maka akan terlihat warna coklat dan hitam diantara tulang daun tersebut.
Cara pencegahan penyakit antraknosa pada tanaman kelapa sawit, yaitu:
Gunakan bibit tanaman kelapa sawit yang sehat dan berkualitas
Lakukan pemeliharaan bibit yang baik, seperti menyiram dan memupuk dengan cara teratur
Lakukan pengaturan jarak tanam dengan menanam kelapa sawit tidak terlalu rapat
Pastikan penanaman bibit dilakukan dengan benar, jangan sampai media semai rusak atau pecah ketika melakukan penanaman
5. Penyakit Tajuk (Crown Disease)
Penyakit tajuk (crown disease) merupakan penyakit kelapa sawit yang disebabkan oleh gen keturunan dari tanaman induk. Penyakit ini cukup berbahaya dan perlu dilakukan penanganan yang serius.
Kalau tidak, produktivitas dari tanaman yang terkena penyakit akan menjadi rendah dan tidak bisa membentuk buah secara maksimal.
Gejala penyakit tajuk bisa terlihat pada tanaman kelapa sawit yang sudah berusia 2-4 tahun setelah tanam. Tanaman yang memiliki gen penyakit tajuk akan memiliki pelepah yang bengkok.
Selain itu, helai daun mulai dari pertengahan sampai ujung pelepah akan berubah menjadi kecil, sobek bahkan tidak ada sama sekali.
Ada beberapa tindak pencegahan untuk penyakit tajuk di tanaman kelapa sawit, yaitu:
- Gunakan bibit yang sehat, berkualitas dan jelas asal-usulnya
- Pilih bibit yang sudah memiliki sertifikat agar terbukti kualitas unggulnya
- Singkirkan tanaman kelapa sawit yang memiliki gen penyakit tajuk
6. Penyakit Garis Kuning (Patch Yellow)
Penyakit garis kuning selalu menyerang bagian daun muda yang disebabkan oleh jamur Fusarium Oxiysporum.
Tanaman kelapa sawit yang terinfeksi penyakit ini akan mengering dan berguguran, muncul bercak-bercak lonjong berwarna kuning. Di tengah-tengah bercak kuning itu akan muncul bercak kecoklatan.
Sobat bisa mencegah penyakit garis kuning dengan cara usaha inokulasi penyakit pada bibit serta tanaman padi. Cara ini diketahui bisa mengurangi penyakit di pesemaian serta tanaman muda di lapangan.
Itulah beberapa informasi seputar jenis penyakit kelapa sawit yang mesti sobat perhatikan dan ketahui dengan baik.
Setelah mengetahui jenis penyakitnya, sobat bisa melakukan pencegahan yang tepat terhadap tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit.