Cara Budidaya Tanaman Jamur Tiram Termudah!
Jamur Tiram (Foto : Freepik) |
Sebagai informasi saja, jamur tiram ini identik dengan bentuknya yang lebar, berwarna putih, serta hidup bergerombol layaknya payung. Kalau diperhatikan, tampilannya pun mirip seperti cangkang tiram. Apakah sobat berminat mencoba membudidayakannya? Simak dulu pembahasan di bawah ini.
Peluang Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram tergolong sangat menjanjikan. Pasalnya, manfaatnya yang cukup banyak untuk bisa dinikmati oleh masyakarat. Bukan hanya sekedar sebagai bahan masakan saja. Jamur pun nyatanya cukup berguna bagi kesehatan tubuh.
Mulai dari menjaga kesehatan jantung, memperkuat sistem imun, menurunkan resiko kanker, dan sebagainya.Selain itu, sobat pun tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa segera panen.
Pasalnya, waktu yang dibutukan hanya kurang lebih sekitar 4 bulan saja. Apalagi ada cukup banyak jenis jamur tiram. Seperti abu-abu, emas, putih, dan coklat yang masing-masing punya keunikan tersendiri.
Walaupun begitu, jenis jamur tiram yang sering dikonsumsi masyarakat adalah warna putih. Bagi pemula, ada baiknya memulai dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah terlebih dahulu.
Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula
Semakin tertarik untuk mencoba membudidayakan tanaman jamur tiram? Jangan khawatir, karena langkah-langkahnya cenderung mudah. Bagi sobat yang masih pemula, ikuti saja tutorial berikut:
- Siapkan Kumbung dan Baglog
Kumbung adalah tempat merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Bentuknya berupa bangunan dengan rak-rak untuk meletakkan baglog. Kumbung harus bisa menjaga suhu dan kelembaban udara di dalamnya.
Dinding kumbung terbuat dari papan sementara atapnya pakai genteng. Jangan menggunakan atap seng karena bisa mendatangkan panas. Lantainya pun harus tanah, supaya air yang untuk menyiram bisa meresap.
Di dalamnya dilengkapi rak untuk menyusun baglog yang terbuat dari bambu atau kayu dan diletakkan secara berjajar. Sebelum meletakkan baglog, lakukan dulu sterilisasi dengan cara membersihkan kumbung dan rak dari kotoran.
Setelah itu lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungsida bagian dalam kumbung. Diamkan kurang lebih 2 hari, baru baglog siap dimasukkan ke dalamnya. Catatan untuk rak adalah paling tidak harus memiliki ketinggian 40 cm. Namun usahakan kurang dari itu lebih baik.
Tingkatan yang dibuat sesuai kebutuhan saja dengan lebar 40 cm. Jarak antar tingkatan rak sekitar satu meter. Nantinya, setiap tingkatan rak dapat menampung sekitar 80 baglog jamur. Kumbung juga sangat terlalu kecil. Pada umumnya 70 baglog per meter persegi.
- Menyiapkan Baglog
Baglog merupakan media tanam bibit jamur tiram. Bentuknya silinder dilapisi plastik khusus. Dalam baglog umumnya terdapat campuran serbuk gergaji dan bibit jamur. Salah satu ujung baglog nanti dilubangi sebagai tempat tumbuh tanaman tersebut.
Pada ujung yang dilubangi, jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Untuk skala besar seperti petani, biasanya mereka membuat baglog sendiri. Sementara bagi sobat yang masih pemula bisa langsung membelinya dari pihak lain.
Selanjutnya menyiapkan autoclave, namun jalau tidak ada bisa menggunakan drum besar yang cukup untuk menampung 50 baglog. Panaskan dulu drum di atas kompor minyak sekitar 8 jam untuk sterilisasi. Lalu biarkan mendingin dan jangan lupa turunkan suhu autoclave secara bertahap.
Ukuran baglog sendiri umumnya berdiameter 12 cm dengan panjang 30 cm. Berat per baglog mencapai 1,3 kg. Namun ada yang sangat besar sampai 2 kilogram. Paling penting jangan membeli baglog yang terlalu ringan, makin padat makin bagus.
Berikutnya untuk cara penyusunan baglog ada 2 metode yaitu horizontal dan vertikal, Penyusunan horizontal dianggap lebih aman dari siraman air. Sebelum menyusun baglog, buka dulu penutupnya lalu diamkan selama 5 hari. Setelah itu potong ujung baglog untuk ruang tumbuh.
Biarkan dulu selama 3 hari jangan disiram. Cukup siram bagian lantainya saja dengan sprayer membentuk kabut bukan berupa tetesan air. Siram sebanyak 2 sampai 3 kali sehari tergantung suhu dan kelembapan kumbung. Suhu dalam kumbung usahakan tetap pada kisaran 16-24 derajat Celsius.
- Pencegahan Hama
Jangan lupa selalu pantau untuk mencegah hama menyerang tanaman jamur tiram. Sobat tidak bisa memprediksi kapan hama datang namun tetap mampu mencegahnya.
Lingkungan adalah faktor utama kemunculan hama. Cara pencegahan yang utama adalah melakukan penyemprotan formalin di daerah sekitar kumbung secara teratur.
Biasanya hama yang paling sering muncul adalah ulat. Penyebabnya bisa karena lumbung kotor atau kurang terawat. Selain rutin membersihkan kumbung, sobat pun perlu mengangkat sisa bonggol jamur tiram yang tak bisa dipanen.
Hama ulat sering datang saat akan memasuki musim hujan karena kelembaban udara cenderung terlalu tinggi. Ada baiknya, membangun sirkulasi udara pada kumbung. Buka lubang sirkulasi tersebut saat musim hujan dan hentikan penyiraman.
Hama lain yang biasa datang adalah kepik disebabkan karena pangkal jamur masih tertanam di baglog. Cegah kemunculannya dengan rajin menyemprot formalin dan meletakkan kumbung jauh dari kandang ternak.
- Panen
Masa panen tiba saat jamur tiram sudah terlihat mekar dan besar. Ujungnya nampak berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Jamur biasanya sangat cepat layu, jadi proses panen harus sesuai jadwal yaitu jarak 2 minggu setelah fase panen awal.
Apabila permukaan baglog sudah tertutup sepenuhnya dengan miselium biasanya hanya dalam waktu satu hingga 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan siap panen.
Jamur tiram biasanya dipanen sebanyak 5 sampai 8 kali jika perawatannya baik dan benar. Baglog 1 kg dapat menghasilkan 0,7 hingga 0,8 kg jamur. Lalu baglog bisa dibuang atau dipakai kompos.
Itu dia tadi budidaya jamur tiram termudah. Sobat bisa menggunakan media tanam baglog yang siap pakai. Tinggal perawatan saja yang perlu diperhatikan supaya jamur tumbuh sempurna dan siap panen.