Mengenal Temulawak: Kandungan, Manfaat dan Cara menanamnya
Temulawak (Foto: Pinterest) |
Temulawak memiliki nama latin Curcuma xanthorhiza yang termasuk ke dalam jenis tanaman obat. Temulawak dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa, Maluku dan Kalimantan.
Biasanya, tumbuhan ini bisa tumbuh sampai ketinggian 2-2,5 meter. Tak hanya tumbuh di daerah dataran rendah, temulawak bisa tumbuh dengan baik sampai ketinggian tanah 600 mdpl.
Bagi sobat yang ingin mengetahui kandungan, manfaat serta cara menanam temulawak, maka bisa simak ulasannya di bawah ini.
Apa Saja Kandungan dari Temulawak?
Berikut beberapa kandungan yang terdapat pada tanaman temulawak, yaitu:
Karbohidrat sebanyak 79,96%
Lemak 1,35%
Kalsium 19,07 mg/kg
Serat 0,80%
Kalium 11,45 mg/kg
Protein 1,52%
Kurkumin 15 mg/kg
Tak hanya itu saja, temulawak memiliki kandungan yang tidak terdapat pada tanaman lainnya, seperti turmerol, phellandren serta borneol. Manfaat dari kandungan ini adalah untuk membantu mengeluarkan racun pada tubuh melalui urin, memulihkan tubuh karena penyakit serta melancarkan proses metabolisme.
Apa Saja Manfaat dari Temulawak
Dengan kandungan yang cukup banyak, temulawak memiliki beberapa manfaat untuk tubuh, seperti:
- Mampu Memperkuat Imunitas Tubuh
Temulawak bermanfaat untuk memperkuat imunitas tubuh karena memiliki beragam nutrisi serta antioksidan yang dapat membantu kinerja sel darah putih serta produksi antibodi.
Jika imunitas tubuh kuat, maka tubuh pun akan lebih kuat dalam melawan berbagai macam kuman serta virus penyebab penyakit.
- Mengatasi Gangguan Pencernaan
Minuman herbal atau jamu yang terbuat dari temulawak dapat meringankan berbagai jenis gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare hingga sembelit.
- Mengendalikan Kadar Gula Darah
Temulawak berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah serta menjaganya agar tetap stabil. Manfaat temulawak ini berasal dari efek antioksidan serta antiradang yang mampu menekan stres oksidatif maupun peradangan.
- Mencegah serta Mengatasi Infeksi
Manfaat temulawak lainnya adalah untuk membasmi serta menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, seperti bakteri Salmonella dan E.coli.
Ekstrak yang terkandung dalam temulawak juga memiliki efek antiradang serta peredam demam alami, sehingga baik dikonsumsi untuk mendukung proses pemulihan saat sedang sakit demam atau flu.
- Obat Jerawat
Kandungan astringent dalam temulawak bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak dari kelenjarnya.
Bahkan, kandungan antiseptik dalam astringent bisa membantu membersihkan kulit dari bakteri penyebab jerawat. Sehingga, jerawat yang meradang pun akan berangsur membaik dan sembuh.
- Menyembuhkan Uveitis
Uveitis merupakan jenis penyakit peradangan yang menyerang lapisan uvea pada mata dan umum terjadi pada iris serta badan siliar mata. Penyakit uveitis bisa menimbulkan gejala nyeri yang tiba-tiba disertai dengan kemerahan pada mata.
Penyakit ini dapat disembuhkan menggunakan temulawak karena kandungan yang terdapat pada temulawak dipercaya dapat menyembuhkannya secara baik.
- Osteoarthritis
Manfaat lain dari temulawak adalah untuk mengurangi peradangan pada tubuh yang bisa berkembang menjadi osteoarthritis.
Tanaman ini dapat digunakan sebagai ramuan untuk mengobati serta mencegah peradangan termasuk radang sendi yang disebabkan oleh asam urat.
Kandungan dalam temulawak, yaitu kurkuma memiliki khasiat yang sama dengan ibuprofen, yaitu mengurangi rasa sakit pada tubuh tanpa adanya efek samping.
- Menjaga Kesehatan Hati
Ekstrak temulawak bermanfaat dalam melindungi hati dari hepatotoksik, seperti karbon tetraklorida serta acetaminophen.
Hepatotoksik merupakan suatu zat kimia yang dapat memberikan dampak buruk pada hati. Sehingga, temulawak bisa menjadi bahan alami untuk menjaga kesehatan hati.
Cara Menanam Temulawak
Bagi sobat yang tertarik untuk menanam temulawak di rumah, maka bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Persiapan Bibit
Bibit temulawak yang akan digunakan harus berasal dari bibit unggul dan memiliki kemampuan tumbuh yang baik.
Berikut cara mempersiapkan bibit temulawak yang berkualitas unggul, yaitu:
- Berasal dari asal usul indukan serta varietas yang jelas dengan usia sekitar 9-10 bulan
- Berasal dari varietas murni yang tidak tercampur dengan jenis varietas lainnya
- Bibit yang digunakan harus terbebas dari hama penyakit, seperti penyakit layu, lalat simpang, bercak daun dan lainnya.
- Rimpang memiliki warna yang cerah, bernas dan saat dipatahkan akan terlihat berserat
- Tidak memiliki cacat fisik, seperti luka, memar, terkelupas atau bekas serangan hama.
Pengolahan Lahan
Lahan yang akan sobat gunakan untuk menanam temulawak harus dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian, diolah dan diberi pupuk organik agar menjadi lebih subur nantinya.
Pembuatan Lubang Tanam
Cara menanam tanaman temulawak berikutnya adalah pembuatan lubang tanam. Ukuran lubang tanam yang disarankan untuk tanaman temulawak adalah 30x30 cm dengan kedalaman sekitar 60 cm.
Penanaman Bibit Temulawak
Untuk menanam bibit temulawak, cukup letakan bibit pada lubang tanam dengan mata tunas yang menghadap ke atas, lalu timbun bibit menggunakan tanah.
Perawatan Tanaman Temulawak
Tanaman temulawak bisa tumbuh dengan baik jika perawatannya dilakukan secara tepat dan baik, seperti:
Sobat bisa melakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang sudah rusak atau mati
Jangan lupa untuk melakukan penyiangan agar tidak ada gulma yang tumbuh di area pertumbuhan temulawak
Lakukan pembumbunan atau kegiatan menutup rimpang temulawak yang muncul ke permukaan tanah
Terakhir berikan pupuk dengan dosis yang sesuai kebutuhan tanaman sendiri
Tanaman temulawak bisa sobat panen setelah berusia 9-10 bulan. Cara panennya cukup dengan menggali serta mengangkat temulawaknya. Lalu, pisahkan rimpang temulawak dengan batang serta daunnya dan bersihkan rimpang dari tanah yang masih menempel.
Itulah beberapa informasi seputar tanaman temulawak yang bisa sobat ketahui. Tanaman ini memiliki banyak sekali manfaat dengan proses penanaman yang cukup mudah. Jadi, apakah sobat tertarik untuk menanamnya sendiri di rumah?