Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Tanaman Alpukat di indonesia

penyakit tanaman alpukat
Penyakit tanaman alpukat (Foto:pexels)
Tanaman alpukat atau bahasa ilmiahnya Persea americana adalah salah satu komoditas hortikulktura yang memiliki banyak manfaat dan nilai ekonomi tinggi. Namun, seperti halnya tanaman pada umumnya, alpukat juga berisiko terserang oleh berbagai penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhannya dan menurunkan hasil panen.

Artikel kali ini, akan membahas beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman alpukat, penyebabnya, serta cara pengendaliannya.

Jenis-Jenis Penyakit Alpukat

Penyakit yang menyerang tanaman alpukat dapat dibagi dalam beberapa kategori tergantung pada penyebabnya, di antaranya yaitu:

  1. Penyakit yang disebabkan oleh jamur,

  2. Bakteri, dan

  3. Virus.


1. Penyakit Busuk buah Alpukat (
Phytophthora cinnamomi)

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang umum ditemukan  adalah Penyakit busuk buah Alpukat (Phytophthora cinnamomi). Penyakit tersebut  bisa menyebabkan buah alpukat membusuk baik sebelum maupun sesudah dipanen. 

Gejala awalnya ditandai dengan adanya bercak-bercak coklat pada buah alpukat yang lama kelamaan membesar sehingga buah menjadi busuk total.

2. Penyakit Bercak Daun

Terdapat juga penyakit bercak daun yang disebabkan oleh adanya jamur Pestalotiopsis spp. dan Colletotrichum spp. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada daun, sehingga mengurangi efektivitas fotosintesis dan pertumbuhan tanaman.

Gejala yang umum diawali dengan munculnya bercak-bercak hitam atau coklat pada daun, yang bisa menyebar dengan cepat jika tidak dilakukan penanganan yang baik dan tepat.

3. Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri, sesuai dengan namanya penyakit layu bakteri disebabkan bakteri yang bernama Erwinia spp. Penyakit tersebut menyerang bagian akar tanaman dan menyebabkan tanaman layu mendadak.

Gejala awal yang muncul dapat terlihat dengan adanya perubahan warna pada daun yang menguning dan menjadi layu. Jika dilihat pada bagian akar maka akan ditemukan bagian akar yang rusak dan membusuk.

Penyebab Penyakit Tanaman Alpukat

Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya serangan penyakit pada tanaman alpukat, diantaranya faktor biotik maupun abiotik. Faktor biotik yaitu penyakit yang disebabkan oleh serangan organisme patogen baik jamur, bakteri, dan juga virus. 

Sedangkan faktor abiotik yaitu ketidak seimbangan kondisi lingkungan, seperti kelembapan yang tinggi, suhu yang ekstrem, dan sirkulasi udara yang buruk, juga menjadi salah satu faktor yang memicu timbulnya penyakit. 

Baca juga: jenis-jenis alpukat diindonesia yang populer

Penyebab utama munculya penyakit jamur yaitu karena adanya kelembapan yang tinggi di sekitar tanaman. Kondisi tersebut sering kali terjadi pada musim penghujan atau di area kebun yang  tidak memiliki sistem drainase yang baik serta tidak adanya pemangkasan pada tanaman.

Jamur patogen dapat berkembang biak dengan cepat dalam kondisi lembap, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit.

Selain itu, pemupukan yang tidak berimbang juga dapat mempengaruhi kesehatan tanaman. Sebab penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman yang tidak seimbang, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap serangan penyakit. 

Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena menyebabkan beberapa musuh alami mati, sehingga dapat memicu meningkatnya serangan hama dan penyakit.

Faktor genetik tanaman alpukat juga memilki peran penting dalam ketahanan terhadap penyakit, oleh karenanya dianjurkan menanam verietas yang tahan terhadap serangan penyakit.

Beberapa varietas alpukat yang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit tertentu dibandingkan dengan varietas lainnya. Oleh karena itu, pemilihan varietas yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko serangan penyakit.

 Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Alpukat

Pengendalian penyakit pada tanaman alpukat memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah 
 

  • Melakukan pemantauan secara rutin terhadap kondisi tanaman. Dengan melakukan inspeksi secara berkala, petani dapat mendeteksi gejala penyakit sejak dini dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum penyakit menyebar lebih luas.  
  • Penggunaan bibit unggul yang tahan terhadap penyakit adalah menjadi penting sebagai langkah awal dalam pengendalian penyakit. Petani sebaiknya memilih varietas alpukat yang telah terbukti memiliki ketahanan terhadap penyakit tertentu. 
     
  • Selain itu, praktik budidaya yang baik, seperti rotasi tanaman, pemilihan lokasi tanam yang tepat, dan pengelolaan irigasi yang baik, juga dapat membantu mengurangi risiko serangan penyakit.
          Baca juga:Langkah menanam alpukat beserta perawatannya
  • Pengendalian secara kimiawi juga dapat dilakukan, namun harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan fungisida dan bakterisida haruslah mengikuti petunjuk dan dosis yang telah dianjurkan. Penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya dapat merusak lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan resistensi patogen terhadap pestisida tersebut.
  • Selain itu, melakukan sanitasi yang baik sangat penting. Membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, serta menjaga kebersihan alat dan perlengkapan pertanian, dapat membantu mengurangi penyebaran patogen. Penggunaan bahan organik seperti kompos juga dapat meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman, sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Pengendalian penyakit pada tanaman alpukat dilakukan dengan pendekatan pengelolaan hama terpadu berbasis lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memahami jenis-jenis penyakit, penyebabnya, serta cara pengendaliannya. 

Petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan tanaman alpukat dan memastikan hasil panen yang optimal. Melalui praktik budidaya yang baik dan pemilihan varietas yang tepat, diharapkan tanaman alpukat dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.